Siklon Tropis SEROJA (TC-SEROJA) menyebabkan bencana angin dan banjir bandang di NTT. Data yang berhasil dihimpun oleh CARITAS INDONESIA hingga Senin (6/4/2021 pukul 13.00 WIB), tercatat ada 132 orang meninggal dunia, 25 orang luka-luka, 72 orang hilang dan 2.019 KK mengungsi.
Menurut Doni Monardo (Kepala BNPB), bencana di NTT ini bukanlah bencana nasional. Maka respon bencana mengoptimalkan kemampuan kabupaten dan provinsi di NTT. Namun tentu saja BNPB dan Kemensos akan memberikan dukungan kepada daerah.
Setidaknya ada lima keuskupan yang terdampak bencana di NTT ini yakni Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Atambua, Keuskupan Weetabula, dan Keuskupan Larantuka.
Setiap sore hari mulai senin (5/4/2021), CARITAS INDONESIA (KARINA KWI) bersama dengan Caritas Keuskupan di Indonesia, khususnya Caritas di lima Keuskupan terdampak mengadakan koordinasi, berbagi informasi, dan membahas hal praktis yang akan dilaksanakan untuk respon bencana ini, sebagai wujud konkrit belarasa dan solidaritas Gereja Katolik untuk warga terdampak.
Untuk sementara Keuskupan Agung Semarang melalui KARINA KAS (Caritas Indonesia Keuskupan Agung Semarang), ikut mendukung gerakan belarasa untuk NTT dengan mengadakan Aksi Solidaritas untuk NTT. Dana akan dikirimkan untuk membantu para warga terdampak sesuai asesment dan rencana respon bersama CARITAS INDONESIA serta Caritas Keuskupan di NTT.
