Klaten, (28/11)
Gunung Merapi meletus
lagi. Desa Talun, Kemalang, Klaten terletak di Kawasan Rawan Bencana 1, radius
10 km dari puncak Merapi. Warga desa menyelamatkan diri dengan berbagai cara.
Sepeda motor, mobil bak terbuka, truk, lalu lalang di sepanjan jalan utama desa. Lapangan desa Talun disulap menjadi sebuah barak pengungsian dengan
tenda-tenda darurat untuk pengungsi, pusat kesehatan, dan komunikasi. Relawan Tim Siaga Bencana desa Talun sibuk mengatur pengungsi dan mempersiapkan segala sesuatu untuk situasi tanggap darurat. Tim PMI Kabupaten Klaten sudah datang dan siap untuk memberikan layanan kesehatan. Aparat kepolisian dan TNI nampak membantu mengatur pengungsi dan kendaraan-kendaraan.
Cerita di atas bukanlah kisah nyata melainkan skenario simulasi tanggap darurat yang diselenggarakan oleh Tim Siaga Desa Talun, kecamatan
Kemalang, Kabupaten Klaten pada Rabu, 28 November 2012. Lebih dari 400 warga desa orang terlibat dalam simulasi.
Desa Talun adalah salah satu dari tiga desa yang didampingi oleh tim DRR / Protides KARINAKAS pasca erupsi Merapi 2010. Warga desa ini
belum pernah mendapatkan pendampingan dalam pengurangan risiko bencana. Sementara, desa tetangga yang juga dampingan KARINAKAS, desa Tegalmulyo, sudah mendapat pendampingan beberapa kali. Maka, bekerjasama dengan tim siaga desa Sidorejo, tim siaga desa Talun menyelenggarakan simulasi ini.
Kegiatan ini merupakan puncak pelatihan TSD tentang manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana yang diselenggarakan beberapa hari sebelumnya. Palang Merah Indonesia Kabupaten Klaten, Koramil, Polres, dan perangkat desa setempat turut terlibat dengan kegiatan ini.
“Simulasi ini memang bagian dari proses pelatihan. Keterlibatan banyak pihak, terutama jumlah warga yang banyak, memang cukup membanggakan,” kata Galih, koordinator lapangan program Protides KARINAKAS.
Acara ditutup dengan evaluasi stakeholder bersama-sama. “Pastinya nanti akan ada evaluasi internal Tim Siaga Desa Talun untuk mempertajam hasil evaluasi bersama ini dan juga menambah pemahaman tim supaya lebih baik lagi,” lanjut Galih.
Hari berikutnya juga diselenggarakan kegiatan yang sama di desa Tegalmulyo, desa tetangga yang juga dampingan KARINAKAS.