LAPORAN SITUASI
TANGGAP DARURAT ERUPSI MERAPI
Area:
Kabupaten Sleman Yogyakarta: Paroki Pakem, Somohitan, dan Babadan
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah: Paroki Sumber, Muntilan, Banyutemumpang dan Salam
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah: Paroki Boyolali
Nomer : Sitrep # 8 Erupsi Merapi
Periode : 6 November 2010
Pelapor :
Yohanes Baskoro (Program Manager DRR-ER KARINAKAS)
Albert Deby H (Public Relation KARINAKAS)
A. Gambaran Umum
3 November 2010 pukul 06.00WIB, gunung berapi Merapi erupsi kembali. Awan panas dan longsoran material vulkanik lebih besar daripada erupsi 2006 lalu dan beberapa hari terakhir. Abu vulkanik bergerak ke segala arah. Paroki Sumber mengevakuasi semua relawan dan penduduk yang masih tinggal di rumah radius 10 km dari puncak merapi setelah hujan pasir pada malam 3 November 2010. Pada 4 November 2010 awan panas mencapai 8 km vertikal dan bergerak kearah barat. Dilaporkan hujan abu mencapai daerah Magelang, Purworejo, Ciamis dan beberapa bagian Provinsi Jawa Timur.
Pemerintah mengumumkan area aman ada pada radius 15 km dari puncak Merapi. Area ini diperpanjang dari area aman sebelumnya yaitu 10 km dari puncaknya. Pengungsi sekarang sudah berpindah ke area yang lebih aman. Muntilan, Klaten, Banyutemumpang akan dipenuhi pengungsi.
Pada 5 November 2010 pukul 00.00 WIB, Merapi erupsi kembali. Erupsi ini lebih besar dari yang pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah mengumunkan area aman pada 20 km dari puncak Merapi. Dari pukul 00.00WIB sampai pagi hari, terjadi evakuasi besar-besaran. Semua area pengungsian sebelumnya telah ditutup. Mengutip dari media, lebih dari 60 orang tewas.
Pengungsi direlokasi diarea yang lebih aman. Beberapa dari mereka mengungsi di kota Yogyakarta. Tempat pengungsian pusat yang terbesar adalah stadion sepakbola Maguwoharjo. Di area sebelah barat Merapi, pengungsi direlokasi dan mereka mengungsi di area Kecamatan Muntilan dan Salam. Pengungsi di Paroki Banyutemumpang sudah turun ke kota Magelang.
Pemerintah memberi peringatan kepada penduduk yang tinggal di dekat sungai yang bersumber dari Merapi. Lava dari gunung api akan melewati sungai tersebut. Sungai Code pada 6 November pukul 12.00 WIB dinyatakan “Hati-Hati” oleh pemerintah. Beberapa sungai yang dinyatakan hati – hati adalah sungai Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Trising dan Apu. Candi Borobudur dan Prambanan ditutup untuk wisata karena abu vulkanik. Airport ditutup hingga 6 November. Dilaporkan abu vulkanik mencapai Kota Bandung, Jawa Barat.
Sejak hari itu, peta pengungsian berubah total. Barang bantuan pengungsi tertinggal di barak sebelumnya. Sekarang, pengungsi tidak membawa apapun. Situasi berubah seperti pada saat pertama kali erupsi 26 Oktober 2010. Situasi pengungsian memburuk dan fluktuatif di setiap poskonya.
B. Koordinasi
KARINAKAS melakukan assessment ke area – area yang didampingi sebelumnya. Selama evakuasi pengungsi terjadi, data akan selalu diperbarui selama aktivitas vulkanik Merapi. Apabila anda ingin mengetahui tempat-tempat yang disebutkan dibawah ini, silahkan diunduh area aman dari erupsi merapi dari link http://www.4shared.com/file/KQiVsEAE/Archive.html.
1. Posko Seminari Tinggi– Jalan Kaliurang KM 7
Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta mengelola sebuah posko untuk pengungsi dari area yang lebih tinggi. Sekitar 1000 pengungsi tinggal disana. Barang – barang logistik dan non-logistik, medis, watsan, trauma healing, tersedia selama beberapa hari. Donasi barang dan dana sudah tersedia. RS Pantirapih juga mensupport posko ini. Akan dimungkinkan pengungsi akan meningkat.
2. Paroki Kalasan, Jl. Solo Km 13, Kalasan, Sleman
Pengungsi dari posko Glagaharjo, dan Cangkringan. Paroki menyediakan tempat mengungsi disini. Bayi – bayi dan pengungsi yang kurang sehat di Rumah Sakit Marganingsih. Bantuan logistik sudah diambil dari barak sebelumnya.
3. Paroki Banteng, Jalan Kaliurang Km. 7,5.
Paroki Banteng ada di halaman kongregasi MSF. Mereka menyediakan tempat untuk pengungsian. Di hall paroki terdapat sekitar 1000 pengungsi yang diprediksikan meningkat. Kesehatan disupport dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Dapur Umum sudah tersedia.
4. Paroki Kebonarum Dawe, Pluneng, Klaten
Semua pengungsi tinggal di kapel, telah di evakuasi di halaman Paroki Kebonarum. Gereja digunakan untuk posko pengungsian. Paroki Kebonarum adalah Paroki yang terletak paling dekat dengan puncak Merapi. Posko yang paling tinggi adalah Kemalang. Sangat memungkinkan pengungsi dari posko Kemalang untuk dievakuasi ke Paroki. Relawan Karitas Purwokerto tiba dke Paroki untuk mendampingi pengungsi di area tersebut.
5. Paroki Boyolali, Jl. Merbabu 24 Boyolali
Sebelum 5 November 2010, Paroki Boyolali mengelola beberapa post. Tetapi mulai saat ini mereka mendampingi ratusan pengungsi yang dievakuasi dari area yang lebih tinggi. Kesehatan disupport dari Rumah Sakit Brayat Minulya, Solo dan pemerintah. Stok Logistik tersedia untuk 3 hari kedepan. Selama pengungsi masih berdatangan, diputuskan untuk mencari tempat pengungsian pusat.
6. Paroki Babadan
Pengungsi yang tinggal di Paroki Babadan telah dievakuasi ke Stadion Maguwoharjo. Sebanyak 81 pengungsi dievakuasi ke Paroki Ganjuran, Bantul (50km dari puncak Merapi). Pengungsi lain direlokasi ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Babarsari. Ada rumor yang beredar bahwa beberapa pengungsi belum dievakuasi.
7. Paroki Medari, Jalan Magelang Km 15 (21 km dari puncak Merapi)
Paroki Medari adalah tempat transit. Setelah pengungsi (sekitar 1000 orang) tiba di gereja, mereka dikumpulkan di 14 posko – posko yang tersebar di sekitar paroki. Pengungsi datang dari radius 15 km. Mereka berasal dari desa Margorejo, Kadisobo, Turi, dan Pandeman. Masing – masing posko mengkoordinasikan dapur umum dan bantuan logistik tersedia selama 3 hari.
8. Paroki Somohitan, Turi
Diluar Jalan Kaliurang km 13, jalan di tutup. Tidak ada seorangpun boleh melaluinya. Sebelumnya ada posko pengungsi di halaman konggregasi CSA. Tetapi, semua pengungsi dan bruder dari CSA sudah dievakuasi ke SMP St. Aloysius Mlati. Bantuan logistik tersedia selama pengungsi dibantu oleh warga sekitar posko dan juga konggregasi CSA. Rumah Sakit Panti Nugroho, Paroki Pakem, Paroki Somohitan dilarang untuk dikunjungi. Area ini disterilkan selama mereka jarak aman 15 km dari puncak Merapi.
9. Stadion Maguwoharjo
Saat, tempat pengungsian pusat yang terbesar di Yogyakarta. Lebih dari 30.000 pengungsi tinggal di stadion sepakbola ini. Bantuan logistik, kesehatan, air bersih, trauma healing tersedia dan sangat kecukupan.
10. Universitas
Beberapa universitas di Yogyakarta menyediakan tempat untuk mengungsi. Universitas Gajah Mada, Universitas Pembangunan Nasional, YKPN, Universitas Sanata Dharma dan beberapa sekolah menengah di Yogyakarta menyediakan tempat untuk mengungsi. Kelas – kelas dan ruang pertemuan digunakan untuk pengungsian. Bantuan logistik sudah tercukupi.
11. Muntilan
Ada beberapa tempat pengungsian di Muntilan. Paroki Muntilan, Sekolah Menengah Atas Van Lith adalah tempat pengungsian. Dikedua posko ini, terdapat hampir 3000 pengungsi dan jumlah ini akan meningkat selama erupsi Merapi tidak bisa diprediksi. Sekolah Menengah Ataas Pangudiluhur, Sekolah Menengah Pertama Marganingsih, dan beberapa tempat umum di Muntilan menjadi tempat pengungsian.
Ada beberapa tempat pengungsian yang tersebar di sekitar Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali. Hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan data di pengungsian. Pengungsi mencapai area yang lebih jauh dari Merapi dan masuk ke wilayah Yogyakarta. Beberapa pengungsi tinggal di rumah penduduk. Posisi pengungsi tidak bisa di pastikan. Mereka bergerak dari tempat pengungsian satu ke yang lainnya menjauh dari Merapi. Sangat sulit untuk mendampingi pengungsi yang berpindah.
C. Identifikasi Kebutuhan
1. Tikar
2. Masker
3. Senter
4. Tetes Mata
5. Multivitamin
6. Obat-obatan (batuk, gatal, minyak kayuputih)
7. Biskuit
8. Pembalut
9. Pakaian Dalam
10. Susu
11. Beras
12. Teh
D. Keuangan
Total Donasi yang diterima per 6 November 2010 : IDR 962,321,209
Total Expenditure per 6 November 2010 : IDR 517,668,512
Available Funds per November 6th, 2010 : IDR 444, 652, 697