PELAYANAN MEDIS EMERGENCY RESPONSE MERAPI

PELAYANAN MEDIS EMERGENCY RESPONSE  MERAPI

Tim Medis KARINAKAS (12-13/11) mengunjungi para survivors Merapi di beberapa titik seperti di Kulonprogo,Magelang dan Klaten. Tempat yang digunakan untuk pelayanan medis di Kulonprogo tersebar di rumah – rumah penduduk dan ada juga yang di sekolah. Pelayanan medis sudah dilakukan di Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, dan Kecamatan Borobudur, Magelang.

Kegiatan tim medis KARINAKAS adalah suatu bentuk belarasa kepada survivors Merapi yang sudah beberapa hari mengungsi. Kesehatan para survivors yang belum ditangani bisa menurun karena beberapa hari mereka harus berjuang dengan tidur seadanya, makan seadanya, mental mereka pun diperjuangkan dalam situasi seperti ini dan juga abu vulkanik yang mengancam kesehatan pernapasan.


Jumlah survivors yang dilayani di Kulonprogo sekitar 38 orang. Tidak semua survivors ditangani medis KARINAKAS karena mengalami hambatan; mereka tersebar, sangat acak dan dalam jumlah kecil di tiap rumah yang dipakai untuk mengungsi, belum lagi adanya pengungsi yg masih pulang mengurusi ternak, maka pengobatan medis tidak bisa dilakukan dengan efektif, sehingga kami sepakat dengan pihak desa utk menunggu adanya kegiatan pengumpulan pasien dari para pengungsi yg akan dikoordinir pihak desa di kecamatan Nanggulan, Kulonprogo. Kemudian dilanjutkan melayani di dua titik rumah warga yang digunakan untuk mengungsi di Kecamatan Gantiwarno Klaten.

Pasien yang ditangani berkumpul di SD – SMP Satu Atap Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, yaitu sekitar 117 orang. Titik tersebut bukan tempat pengungsian, namun merupakan daerah yg relatif terisolasi ( berada diatas bukit ) dan terdampak abu merapi yang tebal ( ketebalan sekitar 5 cm). Ada 55 KK, 274 jiwa yg hampir semuanya petani. Wilayah ini terdampak abu cukup parah dan panenan hancur semua. Warga kesulitan untuk mengakses bantuan karena bukan pengungsi dan berada di daerah zona aman. Ketahanan pangan mereka sangat rentan karena efek dari abu merapi. Menurut penduduk setempat, mereka membutuhkan suppy makanan untuk bertahan hidup. Sakit yang diderita rata – rata adalah ISPA, diare, konjungtivitis yang diakibatkan oleh tebalnya abu yang sampai ke desa tersebut.

Sarana kesehatan seperti puskesmas terdekat di Kecamatan Borobudur harus diakses di Muntilan yg harus ditempuh menuruni bukit. Terdapat poliklinik desa, namun sarana obat – obatan sangat terbatas dan sangat sulit karena populasi terdampak tersebut bukan pengungsi. Air sumur banyak yg tercemar abu. Sarana WC dan rumah masih utuh. TIM Medis KARINAKAS terbantu dengan adanya Sr. Cosma ( Perawat dari Rumah Bersalin milik Susteran AK, Ungaran), Bidan desa Klerugmunggang dan 5 siswa calon perawat dari Universitas Respati Yogyakarta dalam pelayanan kami di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.



 

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com