Romo Petrus Sunu Hardiyanto, SJ., Provinsial Serikat Jesus, membimbing Retret Laudato Si KARINA Regio Jawa di Hotel Grand Cepu 22-24 Februari 2016 (foto: kace)
Bertempat di hotel Grand Cepu, Karina Regio Jawa mengadakan retret Laudato Si. Retret dikuti KARINA KWI, KARINAKAS, Keuskupan Malang, Keuskupan Surabatya, Keuskupan Bandung, Keuskupan Bogor, Keuskupan Purwokerto dan Keuskupan Sibolga. Acara berlangsung tanggal 22-24 Februari 2016 yang dibimbing Romo Petrus Sunu Hardiyanto, SJ., Provinsial Serikat Jesus.
Peserta dari KARINAKAS berfoto dengan Pembimbing Retret Rm. Sunu, di sela-sela acara (foto:kace)
Ensiklik Laudato Si merupakan kutipan dari Kidung Pujian St. Fransiscus Dari Assisi kepada Tuhan atas segala keindahan ciptaan. Kidung ini ditulis Agustus 1226 ketika St. Fransiscus Assisi kian berat menderita sakit. Ensiklik ini tertanggal 24 Mei 2015, diterbitkan 18 Juni 2015 setebal 184 halaman dengan Subjudul “Pemeliharaan Bagi Rumah Umum, Tentang Perkembangan Lingkungan dan Ketahanannya”. Ensiklik ini disiapkan oleh Kardinal Peter Turkson (Presiden JPIC) bersama timnya yang diberi masukan para teolog dan pakar di bidang lingkungan.
Apa inti ensiklik Laudato Si? Apa yang menimpa rumah bersama kita? Ada 7 hal penting; Polusi dan perubahan iklim, masalah air, kehilangan biodiversity, menurunnya mutu hidup manusia dan perpecahan masyarakat, ketimpangan global, tanggapan tanggapan yang lemah, serta pendapat warna warni.
Kesempatan retret menjadi waktu berhenti sejenak untuk menyegarkan sisi rohani setiap pribadi. Retret menjadi kesempatan untuk menimba kekuatan demi karya-karya yang semakin produktif di lapangan. Retret dimaksud agar setiap anggota keluarga Caritas mendalami pesanBapa Paus Fransiskus sehingga setiap pribadi melihat makna dari lingkungan hidup, melakukan pertobatan ekologis dan mengarusutamakan perlindungan dan perbaikan lingkungan dalam karya-karya kemanusiaan. (Ferry T. Indratno)