Pramono Murdoko, Program Manajer Inklusi KARINAKAS, memaparkan tujuan program Inklusi pada masyarakat Ngreco, Kecamatan Weru, Sukoharjo (foto;ferry)
Rabu, 18 Maret 2016 yang lalu, merupakan hari yang membahagiakan. Seluruh manajemen KARINAKAS mulai dari Direktur Rm. A, Banu Kurnianto, Pr, Koordinator Program Manajer R. Anang Setiyargo, Manajer keuangan Setyo Budi Asmara, para Manajer Program serta sebagian besar staf program melakukan kunjungan ke salah satu Benef (penerima manfaat program) yaitu Ngadiman di Ngreco, Kecamatan Weru Sukoharjo.
Dalam kesempatan yang dihadiri Sekwilcam Weru Supomo, Kepala Desa Krajan Sutejo, dan beberapa perangkat desa lain di Ngreco, Krajan, Grogol, dan Tegalsari ini diadakan refleksi bersama dan tukar pengalaman dalam proses pembentukan desa inklusi.
Dari pembentukan desa inklusi ternyata banyak sekali manfaat yang diperoleh masyarakat, terlebih warga difable seperti pak Ngadiman yang berhasil hidup mandiri dengan membangun usaha kecil warung kelontong di rumahnya. Warung kelontong yang dulu dirintis dengan modal kecil kini telah berkembang, bahkan Pak Ngadiman sudah bersiap memperluas warungnya dengan bangunan yang lebih permanen.
Ngadiman dan warung kelontongnya. Dia berharap warungnya akan semakin maju di kemudian hari (foto;ferry)
Ngadiman mengungkapkan bahwa dia mulanya malu dan minder ketika diajak Harjono dan Yeyes Sapto dari KARINAKAS mengajaknya untuk ikut pelatihan di balai desa, namun berkat kegigihan dua pendamping tersebut dia yang semula hanya bisa tiduran kini bangkit dan mengisi kehidupan keluarganya dengan penuh optimis. Kini Ngadiman bergabung dengan SHG (Self Help Group) "Ngudi Mandiri" mengembangkan talenta yang mereka miliki untuk saling membantu dan berkerja sama menghasilkan berbagai produk yang berguna bagi masyarakat (Ferry T. indratno)