Pelaksanaan Perawatan Decubitus :
1. Menjaga kebersihan kulit penderita
Misal: sehabis mandi badan dikeringkan, mengganti pakaian, alat tenun bila basah atau lembab
2. Memberikan pembaringan berganti
3. Kain alas tempat tidur harus licin, bersih dan kering
4. Memberikan makanan yang mengandung gizi yang cukup pada penderita
5. Kalau perlu pasang D Catheter sesuai instruksi dokter/tenaga medis
6. Membersihkan luka secara teratur sesuai dengan prosedur yang berlaku dan merawatnya sesuai dengan kerusakan kulit
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1258
Pelatihan Dasar Pengurangan Risiko Bencana Oleh Masyarakat dan Penanggulangan Penderita Gawat Darura
KARINAKAS posko Sragen bekerjasama dengan paguyuban “Sayuk Rukun” mengadakan kegiatan pelatihan pengenalan dasar PRBOM (Pengurangan Risiko Bencana Oleh Masyarakat) dan Pelatihan PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) bagi non medis, kegiatan yang berlangsung setiap hari Minggu tanggal 28 November 2010, 5, 12 dan 19 Desember 2010 di Sragen ini melibatkan dewan paroki Sragen, paguyuban-paguyuban di paroki, umat paroki dan pengurus paguyuban “Sayuk Rukun” serta pemangku kepentingan yang ada di wilayah Joho Sidoharjo Sragen.
Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang awam terhadap pentingnya pengurangan risiko bencana dan penanggulangan penderita gawat darurat mengingat Sragen adalah daerah yang rawan bencana Banjir. Tahun 2007, 2008, dan 2009 berturut – turut Sragen terendam banjir dari Sungai Bengawan Solo dan Sungai Mungkung. Sekitar 18 kecamatan terdampak. Penguatan kapasitas masyarakat seperti pengetahuan, keterampilan, tenaga, peralatan dan cara kerja untuk mengurangi risiko menjadi hal yang pokok untuk diberikan agar bisa selamat dari ancaman.
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1036
Merapi memasuki episode baru setelah tujuh pekan berlalu. Pagi hari Merapi begitu kemayu, dengan kabut tipis seolah memberinya cadar. Saya melangkah pasti hingga sampai di Dusun Banjarsari, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sore itu, saya melihat ada sebuah keluarga yang duduk diatas gundukan pasir vulkanik, mereka memandangi dua buah rumah berjajar.
“Pinarak, nak,”(“Mampir, nak.”) kata seorang Kakek. Beliau adalah warga asli Desa Balerante. Tujuh puluh lima tahun lalu, Sediyo (75) lahir didesa ini. Kakek bersama anak – anak perempuan, seorang mantu dan cucunya sedang duduk termangu didepan rumah yang hangus. Rumah itu adalah rumah Sediyo. Tawaran kakek untuk mampir adalah duduk di gundukan pasir vulkanik disimpang jalan yang memisahkan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten.
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1178
Selengkapnya: “Merapi iku mung kala – kala, ndak tiap hari.” kata Mbah Sediyo
KARINAKAS bersama UGM, UCP, SIGAB, IRISH AID, BALAIRUNG dan HANDICAP INTERNASIONAL dalam rangka memperingati International Difabel Day mengadakan Disability and Human Rights Expo yang berisi abilities expo, pentas seni dan diskusi publik mengusung tema Akses Mobilitas adalah Hak. Acara ini berlangsung selama 3 hari di Grha Sabha Pramana (12-15/12).
Pada hari kedua (13/12) diskusi mengangkat tema tentang ‘Impelmetasi Aksesibilitas di Indonesia’ menurut rencana ada 4 pembicara, yaitu Adjar Prayudi (Kimpraswil), Heri Zudianto (Walikota Yogya), Ikaputra(UGM), dan Aji (mahasiswa S2 UGM), namun walikota Yogyakarta tidak dapat hadir dalam acara tersebut. Pembicara pertama (Adjar Prayudi) mengetengahkan masalah aksesibilitas dalam tingkat kebijaksanaan nasional, pembicara ke dua (Ikaputra) mengangkat diskusi tentang realita perwujudan aksesibilitas di Indonesia terutama di Yogyakarta.
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1432
LAPORAN SITUASI
TANGGAP DARURAT ERUPSI MERAPI
Area :
- Kabupaten Sleman, Yogyakarta: Paroki Kalasan
- Kabupaten Magelang, Jawa Tengah: Paroki Muntilan, Banyutemumpang, Magelang (Ignatius), & Salam.
- Kabupaten Klaten, Jawa Tengah: Paroki Kebonarum
- Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah: Paroki Boyolali
Nomer : Sitrep # 2 – Erupsi Merapi
Periode : 9 Desember 2010
Pelapor :
Yohanes Baskoro (Koordinator Assessment)
Yohanes Bayu (Koordinator Logistik)
Dr. Nugroho Budi (Koordinator Medis)
Albert Deby H (Public Relation)
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1135
Selengkapnya: Laporan Situasi Tanggap Darurat Erupsi Merapi # 24
Merapi hari itu terlihat cantik dari kejauhan. Nampak awan putih tipis menyelimutinya. Merapi adalah sahabat penduduk yang tinggal di kakinya. Ketika merapi sedang bergejolak, awan panas turun, material di perutnya dimuntahkan, penduduk perlu menyingkir sejenak. Mereka membiarkannya bergeliat sejenak karena mereka percaya, Merapi akan membawa berkah di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Magelang, Boyolali dan Klaten. Pasir, abu vulkanik, bebatuan dan belerang adalah sedekah dari Merapi untuk mereka yang hidup dari pertanian, perikanan, pertambangan pasir dan ternak.
Sektor pariwisata, ekonomi, pertanian, peternakan, perikanan dan pertambangan pasir di lereng Merapi beberapa waktu lalu tertidur lelap. Kegiatan perekonomian warga yang tinggal di lereng Merapi di sekitar bantaran Kali Woro Klaten (6 km dari puncak) mulai bangkit dari mati surinya setelah beberapa minggu. Material seperti pasir, kerikil dan batu yang dimuntahkan dari perut Merapi adalah sumber kehidupan bagi penambang pasir tradisional untuk mereka yang bernaung di lereng Merapi. Meski dua minggu yang lalu status Merapi masih berbahaya, penambang – penambang tradisional di bantaran Kali Woro Kabupaten Klaten sudah memulai aktifitasnya. Mereka sibuk memanen pasir dari Merapi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1499
Erupsi Merapi (26/10 dan 4-6/11) membuat ribuan penduduk di radius 20 km dari puncak meninggalkan kediamannya menuju tempat yang lebih aman. Sleman, Magelang, Klaten, Boyolali adalah empat kabupaten di dua propinsi yang terkena dampak langsung. Material vulkanik (awan panas, kerikil, pasir, dan abu) menjadi menu cuaca harian. Wilayah di area berbahaya tak lagi berwarna-warni. Semuanya tampak abu-abu karena tertutup dengan abu vulkanik. Aroma belerang tercium menyengat tiap kali gerimis mengguyur.
Dalam alam pikiran warga lereng Merapi, gunung berapi itu bukanlah sebuah malapetaka. Ketika Merapi menjadi bergejolak, bagi mereka, itu tidak berarti bencana. Hidup mereka sehari-hari sangat erat terkait dengan gunung itu. Sawah dan ladang mereka menjadi subur karena mengandung abu vulkanik yang telah ada di masa-masa lalu. Air mereka tetap bening dan segar karena langsung dari mata air pegunungan yang tidak tercemar oleh polusi tanah. Ternak mereka gemuk dan sehat karena rumput-rumput segar yang tumbuh di lingkungan mereka. Tak mungkin mereka mengatakan Merapi mengamuk ketika letusan terjadi. Menurut mereka, Merapi sedang duwe gawe, punya hajat (Tentunya, ada pemahaman filosofis-spiritual yang memerlukan waktu panjang untuk mengerti maksud mereka). Maka dari itu, sebaiknya memberi kesempatan Merapi untuk menyelesaikan kegiatannya dengan menyingkir sementara.
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1216
LAPORAN SITUASI
TANGGAP DARURAT ERUPSI MERAPI
Area :
- Kabupaten Sleman, Yogyakarta: Paroki Kalasan
- Kabupaten Magelang, Jawa Tengah: Paroki Muntilan, Banyutemumpang, Magelang (Ignatius), & Salam.
- Kabupaten Klaten, Jawa Tengah: Paroki Kebonarum
- Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah: Paroki Boyolali
Nomer : Sitrep # 2 – Erupsi Merapi
Periode : 2 Desember 2010
Pelapor :
- Yohanes Baskoro (Koordinator Assessment)
- Yohanes Bayu (Koordinator Logistik)
- Dr. Nugroho Budi (Koordinator Medis)
- Albert Deby H (Public Relation)
- Detail
- Ditulis oleh brtoalit
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1237
Selengkapnya: Laporan Situasi Emergency Response Erupsi Merapi # 23