Sanggrahan, Klaten – KARINAKAS.

Tim medis KARINAKAS dalam kegiatan rutin kunjungan ke rumah mitra-mitranya adalah ungkapan belarasa kepada para SCI (Spinal Cord Injury/Cedera Tulang Belakang). Pelayanan yang dilakukan adalah pengobatan luka decubitus dan fisioterapi.


Kunjungan ke rumah Slamet(18/08)

Ibu paruh baya yang ditemui pagi itu sedang berjemur di teras rumah. Dengan senyum ibu mungil itu menyambut kami. Slamet masih tergolong baru sebagai SCI, 6 bulan yang lalu dia jatuh dari pohon melinjo. Dengan digendong oleh suaminya ke dalam rumah, dia membaringkan istrinya dengan penuh kasih di tempat tidur. Akses di rumah Slamet masih sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari di atas kursi roda dan Slamet pun belum bisa mandiri.

 

“Eling, Waspada lan Sembada Ngadepi Bebaya”
(Berikhtiar untuk senantiasa sadar dan waspada terhadap ancaman/ bahaya sambil meningkatkan kemampuan komunitas untuk mengurangi resiko bencana).



Pasca Gempa berkekuatan 5,0SR dengan kedalaman 10 km pukul 18:41:38 WIB pada 21 Agustus 2010 yang berpusat di Bantul DIY (www.bmg.go.id), KARINAKAS bersama Forum Peduli Difabel Bantul (FPDB) bekerjasama dalam kegiatan ”Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana untuk Difabel Paraplegia Di Wilayah Kabupaten Bantul” pada hari Rabu dan Kamis 25 – 26 Agustus 2010.


Selasa (01/09) sekitar 76 jemaat paroki Karang Panas berkumpul untuk memperingati bulan Ajaran Sosial Gereja.  KARINAKAS mendapat kesempatan untuk bersosialisasi sekaligus mengundang empati umat untuk berbelarasa sebagai wujud nyata Ajaran Sosial Gereja kepada kaum Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (KLMTD).

“Acara ini bertujuan agar umat Katolik ‘ngeh’  dengan situasi sosial di sekitar, karena hidup di kota besar kadang sulit untuk melihat kondisi-kondisi yang nyata diluar gereja.” Menurut Romo Donny Widiyarso yang pada malam itu mengisi pada Ajaran Sosial Gereja. 


Menyambung tema yang diusung, KARINAKAS sebagai bagian dari karya kemanusiaan Keuskupan memberikan gambaran terkait dengan eksistensi dan karya lembaga. Sosialisasi ini bertujuan supaya semakin banyak orang mengenal KARINAKAS dan turut terlibat dalam belarasa bagi kemanusiaan. Saat itu juga, peserta mendonasikan secara sukarela sejumlah dana bagi keberlangsungan karya KARINAKAS.

KARINAKAS terbuka untuk lebih dekat lagi menjadi bagian yang bisa mempermudah umat untuk menyalurkan kebaikan kepada KLMTD melalui support dalam bentuk ide, tenaga, informasi, saran, barang dan donasi.

 

 

 

 

Bertempat di Gedung Pertemuan Beran, Srayu, Canden Kabupaten Bantul pada Hari Minggu (1/09) sekitar 20 anak - anak baik yang difabel dan nondifabel mengikuti lomba yang diadakan oleh Sektor Edukasi KARINAKAS. Lomba bertujuan untuk mengembangkan minat anak-anak untuk belajar sambil bermain. Acara ini juga diselenggarakan untuk inklusifitas difabel ke masyarakat. Mereka semua terlihat sangat ceria.

 

 

 

 

Decubitus atau luka baring adalah luka karena penekanan terus menerus pada suatu tempat yang sama dan biasanya terdapat pada bagian tonjolan tulang. Biasanya sering tejadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang belakang atau penyakit degeneratif.

 

Decubitus dan Penyembuhannya

 

Decubitus terbagi menjadi 4 stadium:

1. Stadium Satu

Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut : perubahan temperatur kulit ( lebih dingin atau lebih hangat ), perubahan konsistensi jaringan ( lebih keras atau lunak ), perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.

PERINGATAN HARI KEBENCANAAN SEDUNIA BERSAMA PAGUYUBAN JAGA BEBAYA KEMBANGGEDE, GUWOSARI, PAJANGAN BANTUL

PENGENALAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA OLEH MASYARAKAT (PRBOM) DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Kegiatan Pengenalan Pengurangan Risiko Bencana Oleh Masyarakat (PRBOM) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang berlangsung di minggu kedua bulan Oktober (10/10) dihadiri oleh anggota Paguyuban “Jaga Bebaya” dan perwakilan organisasi masyarakat Desa Guwosari. Kegiatan yang berlangsung di setiap hari Minggu di Bulan Oktober ini diselenggarakan sebagai peringatan Bulan Kebencanaan Sedunia.

 

PELATIHAN DASAR KOPERASI KREDIT (CU)
BESERTA STUDI BANDING DAN PENDAMPINGAN

Bagi penyandang difabel korban gempa

Pelatihan dasar Koperasi Kredit (Credit Union) untuk para difabel, diadakan 4 hari berturut-turut (11-14 / 10) di Wisma Bekatigade Kaliurang. Pelatihan ini diikuti oleh difabel korban gempa. Kegiatan pendidikan dan pendampingan Koperasi Kredit (Credit Union) tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta mengembangkan sikap berkoperasi dimasyarakat, sehingga nantinya kelompok penyandang difabel mampu menyelenggarakan Koperasi Kredit sebagai lembaga pelayanan keuangan. Selama ini penyandang difabel selalu terpinggirkan di lingkungan masyarakat, sehingga mereka yang kehilangan mata pencaharian setelah gempa kesulitan mendapatkan modal usaha dan selalu tidak dipercaya.

Setelah mengikuti pendampingan ini, diharapkan kelompok penyandang difabel berhasil mendirikan Koperasi Kredit (Credit Union), serta terampil mengelola kegiatan administrasi, organisasi dan usaha pelayanan keuangan Simpan Pinjam.

 

 

 

Kondisi Gunung Merapi dari informasi yang didapat 26 Oktober 2010 dari Program DRR-ER Karina KAS yang diterima dari Posko Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang sekitar pukul 18.08 WIB adalah hujan abu yang disusul dengan suara gemuruh dari Merapi. Ketika abu mulai berbentuk gumpalan tebal turun, warga berkumpul di titik – titik pertemuan seperti Balai Desa Sumber dan SMP Kanisius Sumber.  Warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yaitu Ngargomulyo dan Krinjing telah dievakuasi terlebih dulu mereka yang memiliki kendaraan pribadi melakukan evakuasi mandiri menuju tempat penampungan sementara.

 

Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB (26/10) warga di wilayah KRB II (sekitar Sumber) warga ditampung di lapangan Banyubiru. Informasi sementara yang didapat bahwa belum tersedia tenda di lapangan Desa Banyubiru (Garonan), Kecamatan Dukun. Dari informasi yang didapat bahwa belum ada korban jiwa dari wilayah Paroko Sumber sampai saat ini.

 

Rencana hari ini (27/10) tim Posko Paroki Sumber akan memantau kondisi di lapangan (KRB III) dan kondisi warga di barak. Saat ini respon yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan untuk para warga yang mengungsi sehingga siap dicarikan bantuan segera.

 

 

 

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com