PERINGATAN HARI KEBENCANAAN SEDUNIA BERSAMA PAGUYUBAN JAGA BEBAYA KEMBANGGEDE, GUWOSARI, PAJANGAN BANTUL

PENGENALAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA OLEH MASYARAKAT (PRBOM) DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Kegiatan Pengenalan Pengurangan Risiko Bencana Oleh Masyarakat (PRBOM) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang berlangsung di minggu kedua bulan Oktober (10/10) dihadiri oleh anggota Paguyuban “Jaga Bebaya” dan perwakilan organisasi masyarakat Desa Guwosari. Kegiatan yang berlangsung di setiap hari Minggu di Bulan Oktober ini diselenggarakan sebagai peringatan Bulan Kebencanaan Sedunia.

 

PELATIHAN DASAR KOPERASI KREDIT (CU)
BESERTA STUDI BANDING DAN PENDAMPINGAN

Bagi penyandang difabel korban gempa

Pelatihan dasar Koperasi Kredit (Credit Union) untuk para difabel, diadakan 4 hari berturut-turut (11-14 / 10) di Wisma Bekatigade Kaliurang. Pelatihan ini diikuti oleh difabel korban gempa. Kegiatan pendidikan dan pendampingan Koperasi Kredit (Credit Union) tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta mengembangkan sikap berkoperasi dimasyarakat, sehingga nantinya kelompok penyandang difabel mampu menyelenggarakan Koperasi Kredit sebagai lembaga pelayanan keuangan. Selama ini penyandang difabel selalu terpinggirkan di lingkungan masyarakat, sehingga mereka yang kehilangan mata pencaharian setelah gempa kesulitan mendapatkan modal usaha dan selalu tidak dipercaya.

Setelah mengikuti pendampingan ini, diharapkan kelompok penyandang difabel berhasil mendirikan Koperasi Kredit (Credit Union), serta terampil mengelola kegiatan administrasi, organisasi dan usaha pelayanan keuangan Simpan Pinjam.

 

 

 

Kondisi Gunung Merapi dari informasi yang didapat 26 Oktober 2010 dari Program DRR-ER Karina KAS yang diterima dari Posko Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang sekitar pukul 18.08 WIB adalah hujan abu yang disusul dengan suara gemuruh dari Merapi. Ketika abu mulai berbentuk gumpalan tebal turun, warga berkumpul di titik – titik pertemuan seperti Balai Desa Sumber dan SMP Kanisius Sumber.  Warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yaitu Ngargomulyo dan Krinjing telah dievakuasi terlebih dulu mereka yang memiliki kendaraan pribadi melakukan evakuasi mandiri menuju tempat penampungan sementara.

 

Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB (26/10) warga di wilayah KRB II (sekitar Sumber) warga ditampung di lapangan Banyubiru. Informasi sementara yang didapat bahwa belum tersedia tenda di lapangan Desa Banyubiru (Garonan), Kecamatan Dukun. Dari informasi yang didapat bahwa belum ada korban jiwa dari wilayah Paroko Sumber sampai saat ini.

 

Rencana hari ini (27/10) tim Posko Paroki Sumber akan memantau kondisi di lapangan (KRB III) dan kondisi warga di barak. Saat ini respon yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan untuk para warga yang mengungsi sehingga siap dicarikan bantuan segera.

 

 

 

Tercatat bantuan yang sudah terkirim hari Kamis (28/10), KARINAKAS telah membantu membagikan 300 nasi bungkus ke posko paroki sumber, 100 bungkus ke Posko Somohitan dan 200 bungkus ke Posko Pakem. Semua kebutuhan barang yang diidentifikasikan pada situation response (sitrep) yang terakhir lalu sudah terpenuhi semua, walaupun dengan jumlah yang terbatas. Sebanyak 2000 selimut dan 2000 sarung dari Catholic Relief Services (CRS) sudah tiba siang (28/10) ini pukul 10.00. Sementara sore ini tim KARINAKAS mengambil 800 terpal dari CRS di gudang Semarang.


Hampir semua kebutuhan, yang paling banyak dan mendesak untuk para pengungsi adalah masker , obat tetes mata dan obat batuk khususnya untuk infeksi saluran pernapasan. Masker kain yang dibagikan selama ini tidak bisa bertahan lama, sehingga permintaan terus bertambah.

 

Memasuki hari ke – 5 Emergency Response Merapi,  Hujan abu akibat letusan Gunung Merapi, Sabtu (30/10/2010) dini hari pada pukul 00.40 WIB, menyelimuti Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Relawan yang ada di posko KARINAKAS masih berjaga untuk loading kebutuhan pengungsi.

Pagi hari ini, relawan sudah berkumpul  sejak pukul 7.30. Beberapa relawan DRR (Disaster Risk Reduction) dari Sragen dan Bantul berjaga dan siap membantu mendistribusikan kebutuhan pengungsi hingga hari ini. Walau lelah dan payah menurunkan 1 truk terpal hingga tengah malam lalu, mereka masih saling menyemangati. Ada juga teman-teman yang bersedia membantu dari Universitas Sanata Dharma, Universitas Gajah Mada,  Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa AMPD dan masih banyak yang lain dari mereka meninggalkan rutinitas kuliah ataupun bekerja untuk berbelarasa dalam sebuah kegiatan atas nama kemanusiaan.

 

Respon dan koordinasi (30/10) didapat data dari Paroki Somohitan, populasi terdampak ada sekitar 3500 pengungsi yang tinggal di 7 barak pengungsian yang tersebar di 4 barak pengungsian. Diantaranya ada 250 balita dan 150 batita dan dimungkinkan meningkat sejak dini hari tadi. Di desa wonokerto terdapat 4 barak pengungsian, di desa Girikerto terdapat 3 barak pengungsian dan di desa Purwobinangun terdapat 1 barak pengungsian. Assessment di lapangan sampai saat ini pengungsi masih membutuhkan obat tetes mata, handuk, pampers untuk anak-anak, peralatan dan perlengkapan mandi, pembalut wanita dan pakaian dalam dan masih ada banyak lagi kebutuhan lain.

 

Di Paroki Salam, ada beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk anak – anak yang belum tercover. Terdapat 500 orang pengungsi di Paroki Pakem yang belum di bantu terutama makanan karena area tersebut sulit dijangkau.

 

LAPORAN SITUASI

TANGGAP DARURAT ERUPSI MERAPI

 

Area



 


No

Periode

Ditulis oleh

Kabupaten Sleman: Paroki Pakem, Somohitan & Babadan


Kabupaten Magelang, Jateng: Paroki Sumber, Muntilan & Sala
m

Kabupaten Klaten, Jateng: Paroki Kebonarum

Sitrep # 5 (Erupsi Merapi)


31 Oktober 2010


Yohanes Baskoro (DRR-ER KARINAKAS Program Manager)

Albert Deby H (KARINAKAS Public Relation)

 

Kamis (04/11) Merapi kembali memuntahkan materialnya (3/11) pukul 14.27 hingga 16.23 menurut berita utama Kompas hari ini. Letusan terakhir yang terjadi lebih besar daripada letusan pertama (26/10), pos pengungsian dimundurkan hingga radius 15 km ke tempat yang lebih aman menurut pedoman dari Pusat Vulkanologi Migitasi Bencana Geologi agar tidak jatuh korban.

 

Letusan Merapi tersebut menyebabkan aliran sungai besar di Yogyakarta, Klaten, Muntilan dan Magelang berlumpur. Aliran material tersebut menyebabkan banjir lumpur di Kali Gendol dan Kali Kuning. Hujan abu dan pasir di daerah Sumber menutupi permukaan benda – benda disekitarnya sekitar 3 cm menurut kesaksian Baskoro koordinator assessment DRR-ER yang mengunjungi daerah tersebut. Perjalanan tim DRR-ER dan relawan menuju Pastoran Sanjaya Muntilan untuk distribusi bantuan pun terganggu, jarak pandang sekitar 10m karena abu dari semburan erupsi kemarin berterbangan. Di sarankan untuk warga sekitar dan juga pengendara motor dan mobil untuk menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan.

 

 

 

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com