Sejak tanggal 20 Mei 2018, Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik, yaitu letusan yang diakibatkan karena tekanan uap air di dalam kawah. Letusan ini berbeda dengan letusan magmatik. Letusan freatik ini mengakibatkan semburan abu ke berbagai arah. Seburan abu ini terjadi beberapa kali sehingga warga sekitar merapi terkena dampak abu. Bahkan ada beberapa warga yang terpaksa mengungsi. Status Merapi juga meningkat, dari normal menjadi waspada. Karinakas bekerjasama dengan Relawan-relawan Paroki sekitar lereng Merapi, melakukan tanggap darurat dengan pengadaan masker dan obat tetes mata. Masker diambil dari kantor Karinakas dan dibagikan oleh para Relawan Paroki sekitar lereng Merapi. (Foto: Dok: KARINAKAS)