TRB adalah Tim Relawan Bencana. Fungsi mereka adalah sebagai ujung tombak dalam respon bencana. Tidak dipungkiri bahwa potensi terjadinya bencana di wilayah Keuskupan Agung Semarang ini cukup besar. Bahkan ada wilayah tertentu yang setiap tahun langganan terkena bencana. Selain itu, ada juga isu potensi bencana yang dahsyat yakni gempa bumi megatrust yang disebabkan oleh pergesaran sesar aktif khususnya di selatan pulau Jawa dan berada dalam jalur ring of fire.
Indonesia dilewati jalur ring of fire
Bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Maka dari itu, ketika terjadi bencana dibutuhkan Tim Relawan Bencana yang punya ilmu, punya hati, dan terlatih. KARINAKAS selaku lembaga KAS yang diberi mandat terkait kebencanaan, berusaha mendukung Paroki-paroki atau Kevikepan di KAS agar memiliki TRB (Tim Relawan Bencana). Merekalah yang nantinya akan menjadi ujung tombak ketika melakukan respon bencana, baik bencana tingkat paroki atau kevikepan. KARINAKAS siap untuk mendampingi dan meningkatkan kapasitas serta ketrampilan TRB paroki atau kevikepan, agar semakin mumpuni dalam melaksanakan respon bencana.
Pertemuan TRB Rayon Gunungkidul (Mar 20)
Pertemuan TRB Lingkar Merapi (Mar 20)
Pertemuan TRB KYBAR: Kev. Yogyakarta Barat (Sept 21)
Pertemuan TRB Kev Solo Kota (Sept 21)
Pertemuan TRB Paroki Pati (Okt 21)
TRB terdiri dari pribadi-pribadi yang punya hati dalam hal sosial kemanusiaan. Di setiap tempat atau wilayah tertentu, biasanya ada pribadi-pribadi yang terpanggil dan punya hati untuk berkarya di jalan sosial kemanusiaan. Mereka dapat dilantik oleh Romo paroki atau Romo Vikep untuk menjadi Tim Relawan Bencana (TRB). Salam Bela Rasa.
Pertemuan TRB KAS (Okt 20)
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: DRR
- Dilihat: 724
Tidak terasa Program Ketahanan Pangan Yayasan KARINAKAS yang didukung sepenuhnya oleh Yayasan KARINA KWI akan segera berakhir. Program ini dimulai dari bulan November 2020 dan berakhir pada bulan Juli 2021. Program ini telah banyak memberikan sumbang sih bagi ketahanan pangan keluarga dan kelompok tani.
Panen di kebun kelompok
Kali ini (30/7/21), kunjungan dan sekaligus panen dilaksanakan di Kelompok Tani Jaka Berek, Gading, Playen, Gunungkidul. Kunjungan dilaksanakan di kebun kelompook yang ditanami sawi, cabe, bawang merah, dan beberapa tanaman sayur lainnya. Sedangkan sayuran yang dipanen pada hari ini adalah sawi. Hasil panen biasanya dibeli oleh para pedagang.
Memanen sawi organik
Mas Marsudi (Ketua Kelompok Tani Jaka Berek), bersyukur atas adanya program ini. Mas Marsudi memang menyukai pekerjaan sebagai petaani. Ia dan teman-temannya yang rata-rata masih muda, mencintai pekerjaan tani karena dengan bertani maka ia tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan di luar kota, namun dapat mengembangkan diri dan memajukan desanya dengan pertanian. Selain itu, bekerja sebagai petani juga tidak banyak tekanan, dan dekat dengan alam semesta. Salam bela rasa.
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: DRR
- Dilihat: 705
Udara segar dan pemandangan yang hijau terhampar di kebun milik bu Semiyati, salah satu anggota kelompok Manunggaling Latu Biru, Dawung, Serut, Gunungkidul. Bu Semiyati merasa beruntung mengikuti Program Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh CARITAS INDONESIA ini, karena dia bisa mandiri dalam hal pangan khususnya sayuran, bahkan bisa menjual hasil panen sayuran. "Hari ini akan ada bakul (pembeli) sayur yang akan memanen hasil kebun saya," ucapnya.
Hamparan kebun sayuran bu Semiyati
Kebun bu Semiyati ditanami kangkung, bayam, kacang tanah, pare, dan jagung. Pada hari ini (15/6/2021), bu Semiyati akan memanen kangkung dan bayam yang sebagian besar akan dijual, dan sebagian lagi dikonsumsi keluarga sendiri. Selain memiliki kebun di ladangnya yang luas tersebut, bu Semiyati juga memililiki tanaman sayuran di dekat rumahnya. Kalau sedang memasak sayur, tidak perlu pergi ke kebun, tinggal pergi ke samping rumah.
Sayuran di teras rumah bu Semiyati
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: DRR
- Dilihat: 1046