Pengertian inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka; mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya.

Fasilitas Difabel

Plengsengan/bidang miring yang dibuat Desa Beku Kecamatan Karanganom, Klaten. Jawa Tengah, sebagai upaya aksesibilitas bagi difabel, orangtua, orang sakit agar mudah mengakses layanan publik di kantor Desa (foto:ferry)

Terbuka  dalam konsep lingkungan inklusi, berarti semua orang yang tinggal, berada dan beraktivitas dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat merasa aman dan nyaman mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya.

Biogas, kayubakar, boyolali

 Sartono, di instalasi Biogas yang dikerjakannya (foto: Sr. Huberta, FSGM)

Oleh: Sr. M. Huberta, FSGM

“Semua yang ada di dunia ini sudah berjalan sesuai fungsinya masing-masing. Air hujan ditangkap oleh akar-akar pepohonan. Sehingga ketersediaan air di bumi bisa mencukupi kebutuhan seluruh mahluk. Harusnya kalau semua berjalan dengan semestinya tidak terjadi kekurangan air. Tapi tidak mudah bagi saya bicara tentang keterkaitan antara pohon dan air apalagi jika saya bicara di depan orang-orang tua. Karena apa ? Semua orang jelas menggunakan kayu bakar dan tidak terhitung lagi jumlahnya.” Kisah pria yang akrab dipanggil Sartono ini.

Perubahan Iklim

Gas Rumah Kaca (grafis: istimewa)

Perubahan iklim sebagai fenomena global merupakan tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap perubahan iklim yang menyebabkan bencana seperti banjir, longsor, kemarau panjang, angin kencang, dan gelombang tinggi. Ancaman terhadap bencana iklim di Indonesia ini bahkan dapat terjadi dalam intensitas yang lebih besar lagi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat petani, nelayan, pesisir, perdesaan, dan perkotaan. Dampak perubahan iklim yang lebih luas tidak hanya merusak lingkungan akan tetapi juga membahayakan kesehatan manusia, keamanan pangan, kegiatan pembangunan ekonomi, pengelolaan sumberdaya alam dan infrastruktur fisik.

Perubahan Iklim

Andriyas Aryo Prabowo, M.Si dari BMKG Yogyakarta sedang memaparkan materi Perubahan Iklim dan dampaknya bagi manusia di kantor KARINAKAS, Jumat 18 Maret 2016 (foto: ferry)

       

Demikian dikatakan Andriyas Aryo Prabowo, M.Si dari Stasiun Klimatologi, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)  Yogyakarta, dalam HAJAR (Hari Belajar)  KARINAKAS, Jumat 18 Maret 2016 yang lalu. Perubahan iklim sekarang ini sudah tidak dapat kita hindari lagi, dimana manusia berperan besar terhadap perubahan iklim tersebut. Aktifitas manusia yang menjadi penyebab paling besar, contohnya asap kendaraan bermotor yang kita gunakan setiap hari dan pembalakan atau penebangan hutan secara liar.

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com