Program Peduli KARINAKAS yang didukung oleh The Asia Foundation (TAF) dan Pemerintah Australia untuk Indonesia (Department of Foreign Affairs and Trade) telah memasuki fase akhir program. Hasilnya adalah berupa praktek yakni: pencapaian yang cukup signifikan dalam mempermudah akses pada layanan dasar untuk difabel, penerimaan sosial, pengembangan ekonomi difabel, serta munculnya kebijakan pemerintah yang lebih inklusif terhadap difabel.
Praktek baik tersebut merupakan hasil dari proses pendampingan, pengorganisasian, pemberdayaan serta advokasi kepada pemangku kepentingan terkait, yang dikenal dengan istilah RBM (Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat). “Masyarakat” adalah mereka yang difabel, keluarga difabel, kader, komunitas, tokoh agama, Pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten.
Hingga saat ini, melalui program peduli ini, tercatat ada 37 desa yang telah inklusif terhadap difabel, baik dari penerimaan sosial, pelayanan publik dan pemenuhan layanan dasar, pengembangan sektor ekonomi difabel, serta kebijakan pembangunan, serta ada 11 OPD/SKPD yang telah terlibat dan merencanakan program untuk difabel di Kabupaten Klaten. 37 Desa tersebut berada di Kecamatan Karanganom dan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di semua desa tersebut juga telah berdiri SHG (organisasi difabel di tingkat desa), difabel telah memiliki cluster usaha, terbentuk Tim RBM Desa dan Kecamatan, telah terbentuk Inclusi Centre, serta Koperasi Difabel. Semua desa terkait juga telah mengalokasikan anggaran desa untuk difabel antara 10-40 juta rupiah. Selama ini, hampir 200-an Kader Inklusi Sosial terlibat dalam Program Peduli KARINAKAS di wilayah tersebut.
Setelah tiga tahun Program Peduli berjalan, KARINAKAS mendapatkan penghargaan sebagai lembaga yang berhasil “Mengorganisir dan Memberdayakan Difabel di Tingkat Desa dan Kecamatan” dari Program Peduli. Penghargaan tersebut yang diserahkan kepada KARINAKAS oleh Gubernur Jawa Tengah (Bp. Ganjar Pranowo) pada Pertemuan Mitra Program Peduli 2019, yang mengusung tema Tiga Tahun Perjalanan Program Peduli: Memperluas Replikasi Praktek Baik Pembangunan Desa Inkusif Disabilitas (9-12/9/2019), di Solo. (Pramono M.)