Akibat pandemi Covid 19 yang masih menyebar sampai saat ini, banyak mahasiswa luar Jogjakarta yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal itu disebabkan karena orangtua mereka mengalami gangguan ekonomi akibat pandemi Covid 19 ini, sehingga kiriman dana kepada para mahasiswa itu menjadi terhambat pula. Demikian juga para mahasiswa Elar Selatan, yakni perkumpulan mahasiswa dari Flores, juga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, utamanya sembako. Mereka berjumlah 42 orang.
KARINAKAS membagikan bantuan sembako untuk para mahasiswa Elar Selatan yang bermarkas di dekat bandara Adisucipto Yogyakarta. Bantuan sebanyak 42 paket diberikan pada hari Senin 20 Juli 2020. Setiap paket berisi beras (5kg), gula pasir (1kg), minyak goreng (1ltr), kecap manis (0,5ltr), telor (1kg), mie instant (10bks), susu UHT, obat batuk, obat sakit kepala dan sabun mandi. Semoga bantuan tersebut dapat meringankan kesulitan para mahasiswa Elar Selatan.
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 936
Tidak terasa sudah dua bulan lebih, semua berjibaku melawan COVID 19. KARINAKAS juga berjibaku melawan Covid yang diwujudkan dengan berbagi aksi sosial kemanusiaan. Aksi tersebut ada lima bentuk, yakni: a) pembagian APD misalnya masker, sarung tangan, coverall, dan cairan pembersih, b) pembagian pangan yakni sembako dan nasi bungkus, c) pembagian dana bantuan untuk mereka yang KLMTD, d) edukasi kepada masyarakat yakni pembagian leaflet, spanduk, stasiun cuci tangan, dan video, e) griya karantina wening.
Proses produksi video edukasi terkait COVID 19
Dalam aksi tersebut KARINAKAS telah berhasil membantu beberapa fasilitas kesehatan, baik itu fasilitas kesehatan Katolik, umum dan milik Pemerintah, serta para warga KLMTD. Datanya (per 26 Mei 2020) adalah sebagai berikut:
Semoga aksi KARINAKAS, yang merupakan perwujudan dari KAS PEDULI NEGERI, dapat membantu meringankan kesulitan fasilitas kesehatan dan kesulitan warga yang KLMTD. Selain itu, semoga aksi ini juga dapat menjadi sarana terwujudnya kepedulian dan keterlibatan Gereja Keuskupan Agung Semarang dalam bersama-sama pemerintah dan semua pihak, menghentikan penyebaran COVID 19. Salam belarasa.
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1142
KARINAKAS berkolaborasi dengan Kampung Edukasi Watulumbung mempersembahkan tempat untuk karantina mandiri yang bernama “Griya Karantina Wening”. Griya ini ditujukan untuk para petugas medis dan mereka yang sudah sembuh dari Covid 19, namun masih belum diterima oleh lingkungannya, ataupun mereka karena keinginan sendiri ingin mengkarantina diri. Tempat ini terletak di jalan Panglima Sudirman, Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mereka yang akan tinggal di tempat ini, tidak hanya sekedar mengkarantina diri, namun sekaligus juga akan mendapatkan edukasi misalnya bisa belajar seni (lukis atau puisi), belajar seni, mengekspresikan dirinya, dan berefleksi. Mereka juga akan dilatih untuk meditasi untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual, yang akan didampingi oleh Master Rejiden dari India. Meskipun demikian, tempat ini tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan pemeriksaan kesehatan minimal seminggu sekali.
Griya Karantina Wening ini juga didukung oleh Dokter Katolik Jogja (DKJ) dan Jesuit Refugee Service (JRS). Griya ini sudah diresmikan dan disiapkan penggunaannya pada tanggal 1 Mei 2020 ini. Para peserta bisa mendaftarkan diri pada CP yang tertera. Semoga tempat ini bisa menjadi sarana yang baik dalam rangka bersama-sama berjuang untuk mengatasi pandemi Covid 19 dan menuju Indonesia bangkit. Salam Belarasa.
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1179