Menghadapi wabah Covid-19 ini Gereja Keuskupan Agung Semarang mengadakan kegiatan KAS Peduli Negeri. Aksi ini dilakukan untuk membantu Pemerintah menghentikan penyebaran Covid-19 dan juga membantu mereka yang terdampak bencana wabah ini. Wabah ini menyebabkan dampak yang begitu hebat, tidak hanya kesehatan saja namun juga ekonomi dan sosial. Anjuran sosial distancing berdampak buruk terhadap ekonomi terutama mereka yang bekerja informal (wirasuasta, transportasi, jasa, dan lain-lain). Wabah ini juga menjadikan pekerja kesehatan di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 harus bekerja ekstra keras dan berisiko tinggi terpapar wabah, sehingga memerlukan APD (alat pelindung diri) yang memadai.
Dalam kegiatan peduli negeri ini, Keuskupan Agung Semarang (KAS), melalui KARINAKAS bekerjasama dengan paroki-paroki, kelompok-kelompok kategorial, lembaga sosial, pendidikan dan kesehatan di KAS, serta pemerintah dan organisasi non pemerintah, mengadakan gerakan solidaritas untuk negeri. Gerakan itu diwujudkan dalam kegiatan pengadaan alat kebersihan diri (masker, cairan pembersih, APD) dan bantuan ekonomi bagi terdampak wabah covid 19.
Beberapa hari ini, KARINAKAS fokus untuk membagikan bantuan APD berupa masker medis dan sarung tangan untuk rumah sakit-rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yakni rumah sakit Panti Rapih, rumah sakit Panti Rini, rumah sakit Panti Nugroho dan rumah sakit St Elizabeth yang semua berlokasi di Yogyakarta. Semoga bantuan ini mampu meringankan beban para tenaga kesehatan dalam bersama-sama berjuang melawan penyebaran Covid-19. (Rm Toms)
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1168
Pada hari Jumat (1/11/2019), Direktur KARINAKAS mengadakan monitoring program pemulihan bencana tsunami yang beberapa waktu lalu menerjang Banten dan sekitarnya (22/12/2018). Program pemulihan ini dikoordinatori oleh KARINA KWI, dan dilaksanakan oleh Caritas Bogor. Sebagai satu keluarga Caritas Indonesia, KARINAKAS bersama Caritas Regio Jawa, ikut terlibat dalam program ini.
Program menyasar pada warga terdampak bencana (sebagian besar adalah nelayan) di 7 desa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Prov. Banten. Bentuk program adalah pemberian bantuan beberapa perahu dan jaring kepada 136 nelayan, pelatihan kerajinan pengki kepada 70 ibu-ibu, pelatihan kebencanaan, dan pendampingan kebencanaan di beberapa sekolah negeri yang posisinya berada di sekitar bibir pantai. (Rm. Tomo).
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1117
Pada hari Minggu, 20 Oktober 2019, dan Senin, 21 Oktober 2019, telah terjadi hujan disertai angin kencang yang melanda beberapa desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang. Kecamatan terdampak adalah Kecamatan Pakis, Sawangan, Ngablak, Tegalrejo, Srumbung, Kajoran, dan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Hujan disertai angin kencang tersebut telah menimbulkan kerusakan rumah, baik rusak sedang maupun berat. Bencana tersebut juga menyebabkan pohon-pohon tumbang sehingga menimpa rumah dan menutup akses jalan. Selain mengakibatkan kerusakan rumah dan pohon tumbang, bencana juga menyebabkan lahan pertanian porak poranda. Pada hari minggu dan senin (20-21/10/2019), para warga juga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi di kantor desa, puskesmas, masjid ataupun di rumah warga di desa yang lain.
Kecamatan Pakis adalah kecamatan terdampak paling parah. Sedangkan Dusun Gerdu, Desa Pogalan adalah salah satu dusun yang terdampak paling parah di Kecamatan Pakis. Banyak rumah warga yang atap dan gentingnya mengalami rusak parah, di antaranya adalah Ibu Rumi(59 th)dan Ibu Sarmi(69 th). Mereka adalah janda yang bekerja sebagai petani, dengan penghasilan pas-pasan.
Dalam kegiatan tanggap bencana ini, KARINAKAS memberikan bantuan untuk perbaikan atap rumah untuk Ibu Rumi dan Ibu Sarmi tersebut. Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban penderitaan mereka dan dapat mewujudkan sikap belarasa dan wajah sosial Gereja Katolik bagi para warga terdampak angin kencang di Kecamatan Pakis, Magelang, serta mewujudkan keberpihakan Gereja pada KLMTD (Rm Tomo).
- Detail
- Ditulis oleh Romo Tomo
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 975