Sebagai Lembaga Kemanusiaan Keuskupan Agung Semarang yang menangani kebencanaan, di awal tahun 2019 ini, KARINAKAS melakukan kegiatan Tanggap Bencana di beberapa tempat, yakni bencana banjir Sulawesi Selatan, banjir Pati, tsunami di Banten dan Lampung Selatan. Dalam kegiatan Tanggap Bencana itu, KARINAKAS bekerjasama dengan mitra KARINAKAS yang ada di tempat yang bersangkutan. Pada prinsipnya, KARINAKAS siap mengirimkan relawan dan bantuan lainnya apabila diperlukan.
Pada bencana banjir di Sulawesi Selatan, KARINAKAS berkoordinasi dan bekerjasama dengan Karitas Makassar. Pada banjir di Pati, KARINAKAS berkoordinasi dan bekerjasama dengan relawan atau tim Tanggap Bencana Paroki Pati. Pada bencana tsunami Banten dan Lampung Selatan, KARINAKAS berkoordinasi dan bekerjasama dengan Karitas Tanjungkarang.
KARINAKAS sampai sekarang juga masih menjalankan program pemulihan pasca bencana di Lombok dan di Sulawesi Tengah. Pada bencana gempa bumi Lombok, KARINAKAS berkoordinasi dan bekerjasama dengan Karitas PSE Denpasar. Program pemulihan ini dikoordinatori oleh KARINA KWI dan didukung juga oleh Karitas Surabaya, Karitas Bogor dan LDD Jakarta. Program berfokus pada hunian, jaringan air bersih, dan suplai sembako setiap bulan. Program dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai bulan November 2018. Hal serupa juga terjadi pada bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. KARINAKAS berkoordinasi dan bekerjasama dengan Karitas PSE Manado, didukung oleh beberapa KARITAS Regio Jawa (Karitas Surabaya, Bandung, Bogor). Program berfokus pada pembangunan hunian sementara, jaringan air bersih, dan perbaikan rumah umat yang rusak. (Rm. Toms)
- Detail
- Ditulis oleh Ferry
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1140
“Terimakasih banget Romo, sungguh dana ini sangat-sangat membantu saya…”, demikian ungkap Mery Christi, mahasiswi asal Desa Jonooge, Kecamatan Sigi Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah. Sejak bencana gempa M7,4 terjadi (28/9/2018), sampai saat ini Christi belum pernah pulang ke desanya. Kecuali tidak ada dana, orangtuanya juga melarangnya untuk pulang. Gempa dan tsunami tersebut telah merusak rumah Chirsti, sehingga keluarganya harus mengungsi ke daerah lain, karena desanya dilanda gempa disertai likufaksi. Akibat bencana itu, rumah keluarganya rusak parah dan sumber penghasilan keluarga juga rusak, sehingga aliran dana dari keluarga untuk biaya kuliah dan hidup sehari-hari terhenti, dan dampaknya semakin terasa berat di hari-hari ini.
KARINAKAS bekerjasama dengan Panitia Posko Peduli Sul-Teng Yogyakarta yang berkantor di Jl. Kapten Laut Samadikun No 8, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta, melakukan assessment atau kajian untuk mendapatkan data lengkap mengenai situasi dan kondisi para mahasiswa serta keluarganya di Sul-Teng. Para mahasiswa yang terdampak parah dan belum mendapat bantuan itulah yang akan dibantu. Setelah mengadakan diskusi panjang dan kajian mendalam, maka KARINAKAS sepakat membantu 300 mahasiswa dari total 590-an mahasiswa.
Fokus bantuan KARINAKAS adalah pada makanan, tempat tinggal (biaya kost) dan transport, yang diterimakan dalam bentuk dana cash. Bantuan termin pertama diterimakan untuk 100 orang mahasiswa, pada hari Senin, 3 Desember 2018, pukul 10.00 sampai 16.00 WIB, bertempat di kantor KARINAKAS. Bantuan diberikan by name, by address (per orang, per alamat), dengan menandatangani surat pernyataan dan melampirkan identitas diri.
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan atar kerjakeras para Panitia, KARINAKAS juga memberi apresiasi dengan memberikan bantuan akomodasi untuk para Panitia sejumlah 15 orang. Para Panitia tersebut adalah mereka yang berasal dari Sul-Teng dan juga sama-sama terdampak bencana, bahkan ada yang kehilangan orangtuanya. KARINAKAS berharap semoga bantuan tersebut bisa meringankan penderitaan para mahasiswa, dan sekaligus menghadirkan sentuhan kasih Allah bagi mereka semua. Salam Belarasa. (Rm. Toms)
- Detail
- Ditulis oleh Ferry
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1313
- 1.Latar Belakang
- Gempa Bumi Palu, Sigi, Donggala (M 7,4) 28 Sept 2018 (18.22 WITA): Bencana Kemanusiaan: menimbulkan korban jiwa (2.112), hilang (1.309), luka-luka (4.612), rumah rusak (83.392), dan ribuan orang mengungsi (231.776). Data dari KOGASGABPAD (Komando Tugas Gabungan Terpadu) Palu (19 Oktober 2018)
- Warga terdampak yang masih selamat dan mengungsi membutuhkan bantuan
- Rasa solidaritas Gereja KAS untuk para warga terdampak bencana
- Palu, Sigi dan Donggala masuk wilayah Keuskupan Manado. Tanggap Bencana dilaksanakan oleh Karitas PSE Keuskupan Manado
- KARINA KAS (Karitas Indonesia Keuskupan Agung Semarang), membantu Karitas Keuskupan Manado dalam Tanggap Bencana
- 2.Tujuan
- Membantu Karitas Manado dalam kegiatan Tanggap Bencana
- Membantu memenuhi kebutuhan mendesak penyintas/pengungsi (bahan makanan, air bersih, terpal, ember, kelambu, dll), sambil menunggu realisasi penuh program pemerintah
- Membantu agar para warga terdampak hidup layak dan bermartabat
- Menumbuhkan semangat solidaritas umat KAS
- Menghadirkan wajah sosial Gereja di tengah-tengah masyarakat
- 3.Metode
- Mengadakan, mengumpulkan dan menyalurkan bantuan dalam bentuk dana
- Bantuan dana digunakan untuk operasional Relawan Karinakas yang dikirim ke Palu, dan untuk mendukung operasional serta pengadaan barang bantuan dalam kegiatan Tangap Bencana
- Bantuan juga digunakan untuk membantu para pelajar dan mahasiswa dari Palu, Sigi, Donggala yang belajar di Yogyakarta
- Berkoordinasi dengan Karitas Manado dan Karina KWI
- Berkoordinasi dengan Jaringan Karitas lainnya (Karitas Makasar, Bandung, Tanjungkarang, Jakarta, Surabaya, dll).
- 4.Pelaksanaan
- Karinakas membantu kegiatan Tanggap Bencana Karitas Manado sejak tgl 3 Oktober 2018 sampai waktu yg blm ditentukan
- Karinakas terus berkoordinasi dengan Rm Joy Dery (Direktur Karitas Manado) dan Karina KWI mengenai waktu dan kebutuhan untuk Tanggap Bencana
- 5.Jumlah Keluarga Terdampak yg Direspon (sampai 29 Oktober): 7.500 KK (sekitar 37.000 jiwa). Mereka tersebar di:
- Kabupaten Donggala
- Kabupaten Sigi
- Kota Palu
- 6.Rencana Ke Depan
- Berkoordinasi dengan Karitas Manado, Karina KWI dan jaringan Karitas Indonesia dalam kegiatan selanjutnya
- Mensuport kegiatan tersebut baik itu dengan mengirimkan relawan ataupun bantuan finansial
- 7.Laporan Keuangan (sampai 5 November 2018)
Ringkasan:
- Donasi (Mandiri, Niaga, Cash): Rp 1,695,145,405
- Pengeluaran sementara: Rp 335,724,637
- Detail
- Ditulis oleh Ferry
- Kategori: Tanggap Bencana
- Dilihat: 1447