Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, menyalami siswa PAUD yang menyambutnya dalam acara Peringatan HDI 2016 Kabupaten Gunungkidul di Desa Sampang, Gedangsari, Gunungkidul, 3-4 Desember 2016 (Foto: Ferry)
Meski diguyur hujan sejak malam hari, pagi itu, Sabtu 3 Desember 2016, Balai Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul telah dipenuhi oleh ratusa orang. Anak-anak PAUD yang bersuka ria berlomba dan bermain, para difabel yang menggelar pameran produk SHG (Self Help Group), para perangkat desa dan perwakilan FKDG (Forum Komunikasi Disabilitas Gunungkidul) dari berbagai kecamatan yang bersiap mengikuti seminar “Mewujudkan Pembangunan yang Ramah Difabel”, serta para tamu undangan dan hadirin yang hilir muduk menyaksikan pameran dan lomba anak-anak. Suasana sangat meriah.
Bupati didampingi Direktur KARINAKAS, Romo A. Banu Kurnianto, meninjau pameran kerajinan dan makan lokal. (Foto: Ferry)
Tidak lama kemudian tamu istimewa yang dinanti-nanti datang juga yakni ibu Bupati Gunungkidul Hj. Badingah. Bupati yang didampingi Kepala Dinas Sosial dan Kepala Bappeda Gunungkidul itu langsung menyalami anak-anak Paud yang sudah berjajar rapi di sepanjang jalan yang akan dilewati bupati. “Apakabar anak-anak, ini tadi lomba apa?,” tanya Badingah. Anak-anak kompak menjawab dengan nyanyian “selamat datang bunda, selamat datang bunda”.
Bupati memotong pita sebagai tanda diresmikannya Kamar mandi aksesibel di Balai Desa Sampang, Gedangsari, Gunungkidul (Foto: Ferry)
Bupati kemudian meninjau stand bakti sosial berupa pengobatan dan chek-up kesehatan, stand-stand pameran produk kerajinan dan makanan tradisional dari perwakilan SHG di Sampang dan Watu Gajah serta perwakilan dari FKDG se Gunungkidul. Secara detail bupati menanyakan produk, kendala yang dihadapi dan prospek pemasaran pada setiap peserta.
Penyerahan kursi roda bantuan KARINAKAS oleh Bupati kepada difabel Tentrem (Foto; Ferry)
Acara berlanjut dengan pemotongan pita yang menandai peresmian kamar mandi yang aksesibel dan ramah bagi difabel. Selesai memotong pita bupati diajak ke panggung untuk menyerahkan piala lomba antar PAUD. Dalam kesempatan itu bupati penerima penyerahan bantuan kursi roda dari KARINAKAS yang dilakukan Romo A. Banu Kurnianto, Direktur KARINAKAS yang kemudian oleh bupati diserahkan kepada Tentrem salah seorang difabel.
Bupati Gunungkidul memberikan sambutan (Foto: Ferry)
Pada kesempatan itu bupati memberi sambutan sekaligus membuka rangkaian acara peringatan HDI (Hari Difabel Internasional) tahun 2016 di Kabupaten Gunungkidul dengan tema “Wujudkan Gunungkidul Inklusi” yang dilaksanakan selama 2 hari, 3-4 Desember 2016.
Vicensius Sudrajat, Manajer Program RBM KARINAKAS, menjelaskan kepada Bupati tentang program RBM di Sampang dan Watu Gajah (Foto: Ferry)
Dalam sambutannya Badingah mengaku sangat bahagia karena difabel Gunungkidul yang selama ini didampingi Caritas Germany dan KARINAKAS melalui program RBM (Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) telah mengalami banyak kemajuan. Pemerintah mulai dari Desa, Kecamatan, dan Kabupaten serius untuk memandirikan difabel hal itu ditandai dengan tekad menjadikan Gunungkidul sebagai kabupaten inklusi. “Difabel dijamin oleh undang-undang, dan saya berkomitmen untuk terus mendukung kemandian difabel, saat ini difabel punya hak yang sama, bahkan sekarang semua PAUD di Gunungkidul telah bisa menerima murid difabel,” kata Badingah.
Widodo dari KARINAKAS, memimpin seminar "Pembangunan Ramah Difabel" (Foto: Ferry)
Acara dilanjutkan dengan seminar yang dipandu oleh Widodo dari KARINAKAS. Tampil sebagai pembicara Priyanta Madya Satmaka dan Sumardi. Acara hari pertama ditutup dengan lomba menari antar guru PAUD dan pementasan kesenian Srandul. Hari kedua acara diawali dengan senam sehat inklusi dilanjutkan dengan pentas seni yang melibatkan PAUD, Sekolah Luar Biasa dan masyarakat sekitar. (Ferry T. Indratno)
